Pada
masa ini dikatakan sebagai tonggak pembaruan inovasi-inovasi baru yang
menentukan peradaban dunia. Alat-alat yang dihasilkan dari yang sederhana kini
sudah semakin kompleks. Perubahan yang mendasar terjadi pada beberapa aspek
yaitu:
a.
Aspek
teknologi
1.
Kapak
Lonjong
Pada masa
neolitik kapak yang dihasilkan sudah mengalami perubahan dari yang awalnya
kasar dan berbentu seperti pecahan batu kini teksturnya sudah halus dan
berbentuk lonjong dari ukuran kecil hingga besar. Nama kapak lonjong didasarkan
pada penampangnya yang lonjong. Kapak lonjong ditemukan di Siram Gorong Tanimbar Papua,
Leti Minahasa dan Serawak.
2.
Kapak
Beliung Persegi
Kapak beliung
persegi dikenalkan oleh peneliti Von Heine Geldern berdasarkan penampang
alat-alatnya yang berbentuk persegi dan trapesium. Selain berguna sebagai kapak,
kapak persegi juga dapat digunakan untuk keperluan lain bergantung pada ukuran
dan bentuknya. Kapak persegi berukuran kecil digunakan untuk memotong kayu
sedangkan kapak persegi berukuran besar berbentuk beliung digunakan sebagai
alat cangkul.
3.
pakaian
Adanya kemajuan
dari segi alat yang digunakan pasti terdapat kemajuan dari segi yang lainnya. Masyarakat
Praaksara yang sudah hidup secara menetap dan telah mengenal pembagian sistem
kerja juga telah mengenal pakaian. Dibuktikan dengan penemuan alat pemukul kayu
yang digunakan untuk menghaluskan kulit kayu sebagai bahan dasar pakaian. Alat ini
ditemukan di Kalimantan dan Sulawesi Selatan dan hingga saat ini kebudayaan
menghasilkan pakaian dari kulit kayu juga masih berkembang.
4.
Perhiasan
Selain telah
mengenal pakaian mereka juga mengenal perhiasan yang terbuat dari batu-batu
kecil yang dihaluskan. Perhiasan tersebut diantaranya gelang, kalung dan
anting-anting. Perhiasan ini ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dan ketika
mereka meninggal barang-barang tersebut atau barang-barang yang mereka sukai
dimasukkan ke dalam peti kubur sebagai bekal kubur, hal ini dimaksudkan agar
ketika roh yang telah meninggal bisa tenang dengan membawa barang-barang miliknya.
5.
Batu
pipisan dan giling
6.
Gerabah
b.
Aspek
ekonomi
bercocok
tanam, beternak, perdagangan dengan cara barter
c.
Aspek
sosial
Menetap, bentuk masyarakat agraris, mengenal
pembagian kerja dan pengembangan konsep kepercayaan.
Bukti-bukti jika
mereka sudah menetap adalah banyak ditemukan bangunan-bangunan batu besar. Banyaknya
ditemukan bangunan-bangunan besar sehingga masa neolitik juga disebut dengan
masa megalitik yaitu tradisi pendirian bangunan-bangunan besar serta memiliki
fungsi.
Penggolongan Tradisi megalitik
dibagi menjadi dua yaitu
1.
Megalitik
tua (pada masa Neolitik)
Hasil
kebudayaan :
a.
Menhir
Menhir merupakan batu
berdiri sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Mereka menganut
kepercayaan animisme dan dinamisme. Ada menhir yang berdiri sendiri dan ada
juga menhir yang berdiri secara kelompok. Selain sebagai tempat pemujaan,
digunakan sebagai media penghormatan, menampung kedatangan roh, sebagai
lambang. Menhir banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Tengah.
b.
Dolmen
Dolmen merupakan meja
batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan sesaji terhadap roh nenek moyang.
Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat. Agar mayat tersebut tidak dapat dimakan
oleh binatang buas,maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat
oleh batu. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pada zaman itu sudah menyakini
adanya hubungan antara orang yang sudah meninggal dengan orang yang masih
hidup.
c.
Pelinggih
batu, tembok batu dan jalan batu
2.
Megalitik
muda (pada masa Peleometalik/perunggu)
Hasil
kebudayaan :
a.
Peti
kubur batu
Kubur batu adalah peti jenazah yang terbuat dari batu pipih. Sisinya
berdinding papan batu,begitu juga alas dan bidang atasnya. Kubur batu merupakan
peti yang papan-papannya lepas satu dari lainnya. Kubur Batu paling banyak
ditemukan didaerah Kuningan,Jawa Barat.
b.
Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti jenazah yang terbuat dari batu bulat (batu
tunggal). Bentuknya seperti lesung atau palung tetapi memiliki tutup. Daerah
yang memiliki banyak Sarkofagus adalah di daerah bali. Sarkofagus yang
ditemukan didaerah Bali masih dianggap memiliki kekuatan magis hingga saat ini.
Didalam Sarkofagus ditemukan tulang-belulang manusia
c.
Batu
temu gelang
Biasanya oleh masyarakat Praaksara digunakan untuk mengikat hewan ternak atau sebagai pondasi bagunan
d.
Waruga
Waruga adalah sebuah kubur batu yang memiliki bentuk kubus ataupun
bulat. Waruga terbuat dari batu utuh dan banyak ditemukan di daerah Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Utara. Waruga biasanya memiliki bentuk seperti rumah.
e.
Arca
batu
terimakasih postingannya mantap
BalasHapus