1. Pengarang
: Drs. Suwarno, M.Si
2. Judul :
Sejarah Politik Indonesia Modern
3. Tahun
terbit : 2012
4. Kota
terbit : Yogyakarta
5. Penerbit : Ombak
6. Tebal
halaman : 134 halaman
7. ISBN :
978-602-754-20-8
Dalam
perspektif sejarah, sistem politik Indonesia dibagi dalam empat periode, yaitu:
(1) Demokrasi Parlementer (1945-1950). Ciri utama demokrasi ini adanya
kebebasan politik, sosial, ekonomi yang luas, keterbukaan dalam proses politik,
kebebasan pers dan media masa, serta penghargaan yang besar terhadap HAM.
Adapun kelemahan utama dalam praktik sistem demokrasi parlementer di Indonesia
adalah sultinya para elite politik menggalang koalisi yang kokoh di antara
partai-partai yang berbeda aliran politik. (2) Demokrasi Terpimpin (1959-1966),
demokrasi ini digambarkan sebagai sebuah sistem demokarsi murni yang
berdasarkan pada suatu ideologi yang berfungsi memimpin dengan menentukan
tujuan dan cara mencapainya yaitu ideologi Negara Pancasila. Demokrasi ini
ditandai dengan kekuasaan Soekarno semakin luas (eksekutif, legislatif, dan
yudikatif), kedudukan kaum komunis (PKI) semakin kuat, militer mulai mencampuri
urusan pemerinthan, kalangan umat islam modern semakin tersisihkan, dan
merosotnya ekonomi negara. (3) Orde Baru (1966-1998), demokrasi ini ditandai
dengan pembangunan ekonomi yang berorientasi luar negeri. Peranan eksekutif
yang dijalankan oleh militer dengan konsep dwi-fungsi ABRI. Pembentukan sebuah
kekuatan/organisasi politik sipil. Penjinakan radikalisme politik dan (4) Reformasi (1998-sekarang). Periode
Reformasi dimulai sejak jatuhnya Soeharto pada 21 Mei 1998, yang disusul dengan
naiknya B.J. Habibie menjadi presiden RI Ke-3 (sampai Oktober 1999), kemudian
disusul oleh Abdurahman Wahid sebagai presiden RI ke-4 (Oktober 1999-Juli
2001), dan selanjutnya Megawati Soekarno Putri sebagai presiden RI ke-5. Pada
masa ini terjadi banyak pergantian presiden RI sehingga munculah M. Amien Rais
sebagai pelopor reformasi. Amin Rais berinisiatif mengambil strategi membangun
aliansi lintas partai yang disebut “poros tengah” agar tidak terjadi lagi
kekuasaan absolut seperti pada masa Soekarno dan Soeharto. Sejak RI merdeka
pada 17 agustus 1945, Bangsa Indonesia telah beberapa kali melaksanakan
pemilihan umum (pemilu).
Komentar
: buku karangan Bapak Suwarno secara keseluruhan sudah bagus. Isi yang dibahas
di dalam buku sangat menarik yaitu menjelaskan mengenai bagaimana keadaan
politik pra kemerdekaan sampai pasca kemerdekaan hingga Indonesia mengadakan pemilu
tahun 2009. Selain itu di dalam isi buku juga dijelaskan hubungan serta
sumbangan antara kaitannya dengan sejarah dan politik. Buku ini sangat cocok
dibaca oleh seorang pemula yang ingin memahami sebuah politik di Indonesia dan
wajib ada di salah satu sudut ruang baca sebagai referensi. Secara keseluruhan
sudah bagus, hanya saja sampul dan kertas yang digunakan masih standar yaitu
sampul kertas yang berwarna gelap dan kertas buram. Alangkah lebih baik jika
design sampul disempurnakan lagi dan kertas yang dipakai adalah kertas HVS yang
lebih tebal.
Kelebihan
Kalimat yang digunakan jelas dan padat. Kata-kata yang digunakan tidak berbelit-belit sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Materi yang disajikan tidak terlalu banyak, terdiri dari beberapa sub-bab yang dikelompokkan pada bab-bab sesuai dengan kondisi politik waktu itu (tidak rancu) sehingga memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari buku tersebut. Buku dengan bahasa ringan biasanya akan mudah untuk dipahami, sehingga buku ini sangat cocok dibaca oleh seorang yang ingin mengerti bagaimana kondisi politik Indonesia prakemerdekaan hingga pasca kemerdekaan. Selain itu karena termasuk buku yang memiliki bacaan ringan, maka buku ini memiliki harga yang terjangkau yang bisa dijangkau oleh para mahasiswa maupun kalangan umum. buku ini sangat dianjurkan oleh para dosen di universitas, maka dari itu buku ini bisa didapatkan di toko-toko buku yang ada seperti Gramedia.
Kelemahan
Buku karangan Bapak Suwarno sudah bagus, namun hanya saja kertas yang digunakan adalah kertas buram sehingga pembaca tidak dengan mudah tertarik. Materi yang disajikan banyak tapi tidak disertai dengan gambar membuat pembaca berpikir bahwa buku tersebut monoton dan membosankan. Sampul buku yang berwarna hijau gelap dan design yang biasa-biasa saja dirasa kurang bisa menarik minat pembaca sehingga pembaca jadi enggan untuk membeli dan membacanya.
Kelebihan
Kalimat yang digunakan jelas dan padat. Kata-kata yang digunakan tidak berbelit-belit sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Materi yang disajikan tidak terlalu banyak, terdiri dari beberapa sub-bab yang dikelompokkan pada bab-bab sesuai dengan kondisi politik waktu itu (tidak rancu) sehingga memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari buku tersebut. Buku dengan bahasa ringan biasanya akan mudah untuk dipahami, sehingga buku ini sangat cocok dibaca oleh seorang yang ingin mengerti bagaimana kondisi politik Indonesia prakemerdekaan hingga pasca kemerdekaan. Selain itu karena termasuk buku yang memiliki bacaan ringan, maka buku ini memiliki harga yang terjangkau yang bisa dijangkau oleh para mahasiswa maupun kalangan umum. buku ini sangat dianjurkan oleh para dosen di universitas, maka dari itu buku ini bisa didapatkan di toko-toko buku yang ada seperti Gramedia.
Kelemahan
Buku karangan Bapak Suwarno sudah bagus, namun hanya saja kertas yang digunakan adalah kertas buram sehingga pembaca tidak dengan mudah tertarik. Materi yang disajikan banyak tapi tidak disertai dengan gambar membuat pembaca berpikir bahwa buku tersebut monoton dan membosankan. Sampul buku yang berwarna hijau gelap dan design yang biasa-biasa saja dirasa kurang bisa menarik minat pembaca sehingga pembaca jadi enggan untuk membeli dan membacanya.
terimakasih kontennya. Bagus!
BalasHapus