Minggu, 11 Februari 2018

Review Buku Sejarah Politik Indonesia Modern




Sumber Gambar www.google.com 
Identitas buku 
1.      Pengarang       : Drs. Suwarno, M.Si
2.      Judul               : Sejarah Politik Indonesia Modern
3.      Tahun terbit     : 2012
4.      Kota terbit       : Yogyakarta
5.      Penerbit           : Ombak
6.      Tebal halaman : 134 halaman
7.       ISBN              : 978-602-754-20-8

Dalam perspektif sejarah, sistem politik Indonesia dibagi dalam empat periode, yaitu: (1) Demokrasi Parlementer (1945-1950). Ciri utama demokrasi ini adanya kebebasan politik, sosial, ekonomi yang luas, keterbukaan dalam proses politik, kebebasan pers dan media masa, serta penghargaan yang besar terhadap HAM. Adapun kelemahan utama dalam praktik sistem demokrasi parlementer di Indonesia adalah sultinya para elite politik menggalang koalisi yang kokoh di antara partai-partai yang berbeda aliran politik. (2) Demokrasi Terpimpin (1959-1966), demokrasi ini digambarkan sebagai sebuah sistem demokarsi murni yang berdasarkan pada suatu ideologi yang berfungsi memimpin dengan menentukan tujuan dan cara mencapainya yaitu ideologi Negara Pancasila. Demokrasi ini ditandai dengan kekuasaan Soekarno semakin luas (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), kedudukan kaum komunis (PKI) semakin kuat, militer mulai mencampuri urusan pemerinthan, kalangan umat islam modern semakin tersisihkan, dan merosotnya ekonomi negara. (3) Orde Baru (1966-1998), demokrasi ini ditandai dengan pembangunan ekonomi yang berorientasi luar negeri. Peranan eksekutif yang dijalankan oleh militer dengan konsep dwi-fungsi ABRI. Pembentukan sebuah kekuatan/organisasi politik sipil. Penjinakan radikalisme politik  dan (4) Reformasi (1998-sekarang). Periode Reformasi dimulai sejak jatuhnya Soeharto pada 21 Mei 1998, yang disusul dengan naiknya B.J. Habibie menjadi presiden RI Ke-3 (sampai Oktober 1999), kemudian disusul oleh Abdurahman Wahid sebagai presiden RI ke-4 (Oktober 1999-Juli 2001), dan selanjutnya Megawati Soekarno Putri sebagai presiden RI ke-5. Pada masa ini terjadi banyak pergantian presiden RI sehingga munculah M. Amien Rais sebagai pelopor reformasi. Amin Rais berinisiatif mengambil strategi membangun aliansi lintas partai yang disebut “poros tengah” agar tidak terjadi lagi kekuasaan absolut seperti pada masa Soekarno dan Soeharto. Sejak RI merdeka pada 17 agustus 1945, Bangsa Indonesia telah beberapa kali melaksanakan pemilihan umum (pemilu).
Komentar : buku karangan Bapak Suwarno secara keseluruhan sudah bagus. Isi yang dibahas di dalam buku sangat menarik yaitu menjelaskan mengenai bagaimana keadaan politik pra kemerdekaan sampai pasca kemerdekaan hingga Indonesia mengadakan pemilu tahun 2009. Selain itu di dalam isi buku juga dijelaskan hubungan serta sumbangan antara kaitannya dengan sejarah dan politik. Buku ini sangat cocok dibaca oleh seorang pemula yang ingin memahami sebuah politik di Indonesia dan wajib ada di salah satu sudut ruang baca sebagai referensi. Secara keseluruhan sudah bagus, hanya saja sampul dan kertas yang digunakan masih standar yaitu sampul kertas yang berwarna gelap dan kertas buram. Alangkah lebih baik jika design sampul disempurnakan lagi dan kertas yang dipakai adalah kertas HVS yang lebih tebal.

Kelebihan
Kalimat yang digunakan jelas dan padat. Kata-kata yang digunakan tidak berbelit-belit sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Materi yang disajikan tidak terlalu banyak, terdiri dari beberapa sub-bab yang dikelompokkan pada bab-bab sesuai dengan kondisi politik waktu itu (tidak rancu) sehingga memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari buku tersebut. Buku dengan bahasa ringan biasanya akan mudah untuk dipahami, sehingga buku ini sangat cocok dibaca oleh seorang yang ingin mengerti bagaimana kondisi politik Indonesia prakemerdekaan hingga pasca kemerdekaan. Selain itu karena termasuk buku yang memiliki bacaan ringan, maka buku ini memiliki harga yang terjangkau yang bisa dijangkau oleh para mahasiswa maupun kalangan umum. buku ini sangat dianjurkan oleh para dosen di universitas, maka dari itu buku ini bisa didapatkan di toko-toko buku yang ada seperti Gramedia.

Kelemahan
Buku karangan Bapak Suwarno sudah bagus, namun hanya saja kertas yang digunakan adalah kertas buram sehingga pembaca tidak dengan mudah tertarik. Materi yang disajikan banyak tapi tidak disertai dengan gambar membuat pembaca berpikir bahwa buku tersebut monoton dan membosankan. Sampul buku yang berwarna hijau gelap dan design yang biasa-biasa saja dirasa kurang bisa menarik minat pembaca sehingga pembaca jadi enggan untuk  membeli dan membacanya.


1 komentar:

Praaksara: Peninggalan Zaman Paleolitik dan Mesolitik atau Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana Serta Lanjut

Pernahkah kita berpikir mengenai peralatan masak yang ada di dapur ibu kita kemudian upacara pemakaman yang ada di Tanah Toraja hingga kep...